Inspirasi sore hari

Tulang rusuk ku
Bagaimana aku bisa merasakan bahwa penyempurna tulang rusukku ada di tubuh mu?
Ataukah kamu tau bagian hidup mu adalah bagian hidupku?
Entahlah siapa yang tau bahwa setelah ada sinar matahari akan turun hujan atau datang pelangi
Terkadang kita hanya bisa

 merasakan tanpa tau arti sesungguhnya
Terkadang kita mencari arti tapi tidak ada yang bisa mengartikan makna sesungguhnya
Itulah perasaan yang terlahir seperti bayi
Terlahir untuk dijaga, di didik dan dinikmati oleh yang merasakannya
Ketika kamu mencari pasangan tulang rusuk mu disitulah kamu mengendalikan perasaan kamu sendiri

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Esai Bebas dengan tema Harapanku untuk pendidikan di Indonesia

Pendidikan Tumpuan Hidup Penulis Neng Lely Fitriyani     Indonesia termasuk negara berkembang di mana didalamnya memiliki tingkat angka kelahiran yang tinggi dan harus mampu mempersiapkan generasi muda harapan bangsa menerima pendidikan setinggi-tingginya. Peran pendidikan saat ini menjadi faktor terpenting dalam menentukan kualitas suatu negara. Dengan pendidikan yang berkualitas, pastinya akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan mampu membawa nama negara lebih baik pula dengan pondasi yang kuat.     Pendidikan di Indonesia memiliki kualitas yang sangat memprihatinkan dibanding dengan negara-negara yang lainnya. Hal ini dibuktikan berdasarkan Education Index yang dikeluarkan oleh Human Development Reports pada tahun 2017, Indonesia menduduki di posisi ke-7 dari 10 negara ASEAN dengan skor 0,622. Rata-rata warga negara Indonesia lama bersekolah hanya sampai SMP atau 9 tahun mengayomi dunia pendidikannya. Dengan data tersebut, memberikan...
Baca selengkapnya

Kontribusi bagi Indonesia melalui Beasiswa Bazma Pertamina

Inilah Saya Bagi Keluarga dan Kontribusi Untuk Indonesia “Bangkit Tumpuan Hidup” Namaku Neng Lely Fitriyani tepatnya lahir di Dusun Cipeundeuy Desa Cimarga Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. “Syurga di Pedalaman” anggapan orang lain terhadap lingkunganku. Meskipun kebanyakan orang tidak tahu dengan tempat tersebut tetapi aku sangat bangga dengan kehadiaran keluargaku didalamnya. Mimpi terbesarku dari sejak kecil adalah ingin membuktikan bahwa kami ada untuk Negara dan bisa diperhatikan oleh Presiden. Dengan mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai petani, buruh serabutan bahkan banyak kalangan pemuda atau pemudi yang pengangguran dan diakibatkan oleh kurang pahamnya pendidikan. Cara berpikir masyarakat awam hanya diwajibkan memberikan pendidikan kepada anaknya sampai kelas 6 SD selepas itu harus kerja atau menikah muda. Anak yang meneruskan sekolah ke jenjang SMP hampir tidak lebih dari 25 orang, itu juga gabungan dari 5 dusun. Dengan melihat kondisi seperti itu aku terus ter...
Baca selengkapnya