Esai Bebas dengan tema Harapanku untuk pendidikan di Indonesia


Pendidikan Tumpuan Hidup
Penulis Neng Lely Fitriyani

    Indonesia termasuk negara berkembang di mana didalamnya memiliki tingkat angka kelahiran yang tinggi dan harus mampu mempersiapkan generasi muda harapan bangsa menerima pendidikan setinggi-tingginya. Peran pendidikan saat ini menjadi faktor terpenting dalam menentukan kualitas suatu negara. Dengan pendidikan yang berkualitas, pastinya akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan mampu membawa nama negara lebih baik pula dengan pondasi yang kuat. 
   Pendidikan di Indonesia memiliki kualitas yang sangat memprihatinkan dibanding dengan negara-negara yang lainnya. Hal ini dibuktikan berdasarkan Education Index yang dikeluarkan oleh Human Development Reports pada tahun 2017, Indonesia menduduki di posisi ke-7 dari 10 negara ASEAN dengan skor 0,622. Rata-rata warga negara Indonesia lama bersekolah hanya sampai SMP atau 9 tahun mengayomi dunia pendidikannya. Dengan data tersebut, memberikan cambukan kepada pemerintahan Indonesia agar mampu menghadapi permasalahan kualitas pendidikan di dalam diri masyarakat. 
  Dengan memasukinya abad ke-21 dan revolusi industri 4.0 perbebasan persaingan dan kecanggihan teknologi pun semakin pesat lagi baik di bidang pendidikan ataupun yang lainnya, sehingga hal ini menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sorotan terpenting yang kemajuan pendidikan di Indonesia. Jika hanya mengandalkan lulusan SMP belum cukup untuk mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Dalam penerapan kurikulum yang dibuat oleh pemerintah hanya didasarkan pada pengetahuannya saja dan tidak melihat kebutuhan masyarakat yang ada dilapangan. 
  Kenyataannya penyebaran pendidik di lapangan masih kurang merata dan kurangnya terperhatikan dari pemerintah. Sehingga lebih banyak lulusan pendidik yang ingin bekerja di lingkungan perkotaan atau di sekolah swasta dibandingkan dengan daerah pedalaman.  Pendidikan yang diterima oleh masyarakat pedalaman hanya sebagai formalitas wajib belajar 9 tahun bukan mempersiapkan generasi penerus bangsa berbeda dengan pendidikan di perkotaan melihat gaji dan penghargaan yang diakui oleh masyarakat sekitar. Selain peran pemerintah, permasalahan pendidikan dapat dilihat dari kualitas mutu tenaga pendidiknya. Banyak pendidik dalam mengajarkan materi hanya memperkuat kognitif siswanya saja sehingga afektif dan psikomotornya kurang tergali dan terarahkan dengan baik. 
 Dilihat dari berbagai macam permasalahan di atas dalam menghadapi pendidikan sekarang ini harus mampu mempersiapkan mutu pendidikan yang lebih baik lagi dari sebelumnya seperti dalam hal efektivitas, efisiensi, dan standarisasi pengajaran. Para mutu pendidik harus lebih kreatif dalam menggali potensi-potensi peserta didik. Jangan ada anggapan bahwa peserta didik lebih pintar oleh teknologi daripada oleh pendidiknya sendiri. Jika banyak orang yang berpikiran seperti itu, maka peran tenaga pendidikan pun tidak akan dilihat lagi. 
   Peran pemerintah juga harus mampu menyelaraskan antara kurikulum dengan kebutuhan masyarakat, sehingga pendidik mampu mencetuskan generasi-generasi yang siap membuka lapangan kerja di lingkungannya bukan mempersiapkan diri siap bekerja di perusahaan asing. Pemerintah harus membangun pondasi pola berpikir masyarakat akan pentingnya peran pendidikan saat ini dan di masa yang akan datang. Kerja sama pemerintah dan masyarakat harus seimbang seperti halnya sistem pendidikan di Indonesia sendiri hanya menjadikan siswa sebagai objek saja, sehingga generasi yang dihasilkan dari sistem itu hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman bukan bersikap kritis terhadap zaman yang sedang dihadapinya. 
    Penerapan pembinaan yang terarah oleh pendidik kepada peserta didik lebih mengarahkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya dan harus ditunjang dengan motivasi yang kuat dalam diri peserta didik ataupun pendidiknya sendiri. Pelayanan dan penghargaan yang baik dari pemerintah menjadikan motivasi peserta didik pun semakin tinggi karena setidaknya ada pengakuan prestasinya dari pemerintah. Dengan cara seperti ini pendidikan di Indonesia pun setidaknya akan menyeimbangkan pendidikan dengan negara lain tidak hanya selalu menduduki posisi bawah.
  Mulai dari sekarang pendidikan Indonesia harus terarah kepada tujuan awal yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga harapan dalam penerapan pendidikan ini pendidik harus mampu membimbing peserta didiknya sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing agar tidak ada paksaan dalam penerapan pendidikan di dalam diri peserta didik. Dengan terobosan baru dari pemikiran generasi penerus bangsa harus selalu dikembangkan dan ditunjangnya oleh kerja sama dari pemerintah kepada masyarakat dalam hal seperti mutu pendidik, motivasi peserta didik dan fasilitas pendukung.                                                   

Daftar Rujukan
Handayani, M.S. (Editor). (2019). Indeks Pendidikan Indonesia Rendah, Daya Saing Pun Lemah. Scholastica Gerintya: Tirto. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontribusi bagi Indonesia melalui Beasiswa Bazma Pertamina

Inspirasi sore hari